Terbaru

(CERPEN) Sabar, Sahabatku

Written By Unknown on Rabu, 27 Mei 2015 | 17.38

Lina mulai berpikir mengenai hidupnya.Ia nyaris putus asa atas semua yang ia lakukan namun belum kunjung menampakkan hasil maupun harapan. Baginya ia telah cukup bahkan tak henti-hentinya berdoa dan berupaya. Ia tahu dan masih percaya bahwa Allah maha mengabulkan doa. Dia sangat sadar akan hal itu, Allah hanya menunda keinginannya sampai waktu yang paling tepat. “Mungkin tidak saat ini pikirnya”. Ikhlas inilah yang menjadi alasan ia makin dan selalu lebih lagi dalam mencapai cita-citanya. Seperti yang kita tahu, tidak ada yang instant di dunia ini. Segalanya butuh proses.  proses? Yaa, sebuah proses kawan.

Seperti aku, yang tiba-tiba ingin membuat pudding labu. jika memang aku ingin serius, tentu aku harus tahu resepnya. mulai dari bahan hingga cara membuat, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengolahnya agar hasilnya memuaskan, “is it righ

Seperti itu pula kisah Lina. Ia telah sadar akan usaha mati-matian yang telah Ia lalui. Ia juga sadar itu hanya sebagian kecil ujian yang diberikan Allah untuknya. Masih banyak lagi ujian-ujian lain yang siap menyusul.

“Tidak dikatakan beriman seseorang, sebelum Allah betul-betul mengujinya”. Kalimat ini juga menguatkan Lina. Setelah aku mengatakannya padanya dan dia hanya menganggukkan kepala, berulang kali. Aku pun berdoa untuk sahabatku yang satu ini, di dalam hatiku, "Berikanlah Kesabaran untuknya ya Allah"

Selama ini ujian tidak pernah lepas dari hidup dan dia juga sadar akan hal itu. Tapi ujian akan semakin membuat seseorang menjadi kuat dan gigih dalam menerima kenyataan hidup. Bukan hanya Lina  karena aku pun seperti itu adanya. Sekali lagi Tugas menyaksikan semaksimal apa usaha atas apa yang kita cita-citakan. Dan yang menentukan ganjaran, hanya Allah. Ini  hukum yang pasti berlaku adanya.

kadang aku berfikir untuk apa hukum seperti ini ada. Aku juga tidak tahu,sejak kapan sejak kapan hukum ini ada? tapi yang jelas hukum ini sudah sekian lama, sangaaat lama, semua manusia yang diciptakan mulai dari adam hingga bayi yang akan lahir tahun depan akan merasakannya. kadang juga befikir andaikan allah hanya menciptakan kesenangan tanpa kesedihan. maka semua akan jauh lebih mudah. tapi kesulitan yang kita jumpai adalah cobaan dan teguran, sebuah wujud cinta sesungguhnya dari Allah, Tuhan kita. semua sudah ada, sebelum aku dilahirkan ke dunia ini pastinya. 

Jangan Tanya sejak kapan kawan?, tapi Tanyalah pada diri  bagaimana kita melewati itu semua dengan baik. Sabar, sabar dan berprasangka baiklah pada Allah, berupayalah terus aktif dan produktif, teruslah semangat menggapai cita-cita
.
Untukmu sahabatku, tak kan kuungkap cobaan yang kau rasakan. semoga sabar dan tabah
selalu teriring doa yang menyebutkan namamu. Doaku untukmu sahabatku.

Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Kalam

Kalam
Edisi 28 April 2016

join us

join us
klik

FSLDK INDONESIA

FSLDK INDONESIA
Klik gambar