Terbaru

Home » , , , » Belagak Pintar, Maka Permainan Selesai

Belagak Pintar, Maka Permainan Selesai

Written By Unknown on Rabu, 03 Juni 2015 | 07.36

Beberapa hari menjelang bulan puasa. Ahmad berwisata ke Raja Ampat, Papua. Di sana ia dipandu oleh seorang pemandu wisata bernama Epen. seoarang pemandu wisata yang banyak bicara. Mungkin semua pemandu wisata seperti ini. Hingga masuk lah ia kepada sebuah topik lawakan.
"Abang, disini ada anak muda. Dia sudah lulus kuliah. Tapi otak dia tidak ada." Ucap sang pemandu dengan logat papuanya. Ahmad tidak terlalu heran karena baginya memang banyak sekali sarjana yang bodoh di Indonesia ini. bahkan yang lulus dengan ijazah bodong juga ada. tapi ia lumayan penasaran dengan cerita epen.
"Maksud Abang bagaimana?" Ahmad mencoba menimpali dengan logat papua walau medok jawanya masih saja kentara.
"Dia itu mahasiswa, katanya lulusan jakarta sana. tapi kalau kita kasih dia uang 10.000 dan 50.000 dia malah pilih uang yang 10.000. dia punya otak tidak ada kan?" Penjelasan epen membuat Ahmad agak terperanjat. benarkah ada sarjana sebodoh itu?
"Ah, yang benar saja bang epen?" Ahmad nyaris tidak percaya.
"Kalau abang tidak percaya, nanti kita ketemu dia dan abang lihat kebodohannya." Epen mencoba meyakinkan Ahmad yang masih tidak percaya. mereka melanjutkan perjalanan dan hingga saat mereka bertemu dengan pemuda dan epen memberi isyarat bahwa pemuda tersebut adalah pemuda bodoh yang sejak tadi mereka bicarakan.
"Oi, Rajes, kemari kau?" Epen berteriak keras memanggil pemuda yang ternyata bernama Rajes. dari cara memanggilnya terdengar seperti mengajak berantem. tapi percayalah. di Indonesia bagian timur ini hal yang tidak menakutkan. Bicara mereka memang keras tapi sebenarnya mereka adalah orang-orang yang sangat menghargai orang lain.
"Ada apa kaka epen?" kata rajes sambil berlari menghampiri Ahmad dan Epen.
"Saya ada uang 10,000 dan 50.000 kamu mau yang mana?" tanya Epen sambil menyodorkan uang pecahan 10.000 dan 50.000. Rajes melihat kedua uang tersebut seperti memilih, tapi tiba-tiba matanya menatap pada Ahmad dengan pandangan yang seakan-akan mengatakan"kamu penasaran yang mana yang akan aku ambil?".  diluar dugaan, pemuda yang sejak tadi dianggap bodoh itu membuktikan reputasinya sebagai orang bodoh. ia benar-benar mengambil uang pecahan 10.000. Ahmad nyaris menepok jidat. jika memang pemuda bernama rajes ini adalah sarjana, maka  ia berhasil bertatapan dengan satu diantara sekian banyak sarjana bodoh itu.
"Terima kasih kaka" ucap Rajes kemudian ia berlalu. Berlalu dan Ahmad masih tidak percaya.

Disela istirahat siang, Ahmad duduk di pelantar bungalow-nya. Ia melihat seorang pemuda sedang memancing di pinggir sudut pelantar. Penasarannya kembali ketika ia tahu bahwa pemuda itu adalah Rajes. Ahmad pun menghampirinya dan berniat untuk membuka dialog.

"Apa kabar bung?" rupanya rajes lebih dulu menyapa saat rajes belum sampai tepat didekatnya. dari dialeknya kemungkinan Rajes lama berada diluar Papua.
"Benar kamu ini adalah sarjana?" Ahmad langsung membuka topik tentang uang 10.000 tadi.
"Mungkin ketika kalian melihat di You-tube tentang papua. maka yang akan pertama kali muncul adalah tentang MOP, Lawakan papua yang menunjukkan kekonyolan dan kebodohan orang-orang kami. Cuma Hal-hal yang lucu saja. yah, orang timur wajib lucu untuk sekedar bisa mendekat, akrab dan diterima orang-orang yang ketakutan dengan tampang sangar kami. Epen tadi salah satu pelawak yang kurang berbakat dari papua. Kamu tahu, setiap wisatawan yang datang ke Papua dan dipandu olehnya, selalu ia sajikan lawakan tentangku. tentang sarjana bodoh yang lebih memilih uang 10.000 ketimbang 50.000. yah, aku mengambil yang 10,000 tapi asal kamu tahu bung. lawakan itu sudah ia lakukan 200 kali dalam setahun ini dan aku sudah mengumpulkan 2.000.000 rupiah dari lawakannya"
Ahmad menganga tidak percaya dengan apa yang sesungguhnya terjadi. ia menyesal telah menilai seseorang dan menuduhnya hina. 

"kenapa?" Ahmad mencoba menggali makna lebih besar dari seorang Rajes si jenius.
"Bung, ia tidak akan lagi menawarkan ku pecahan 10.000 dan 50.000 jika yang aku pilih adalah 50.000. Baginya aku sudah pintar. Jika Aku belagak pintar. maka permainan selesai".

disampaikan kembali oleh :







Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Kalam

Kalam
Edisi 28 April 2016

join us

join us
klik

FSLDK INDONESIA

FSLDK INDONESIA
Klik gambar