Terbaru

Istiqomah Mu, Membawa Perubahan

Written By Unknown on Rabu, 03 Juni 2015 | 06.31

Mengawali Tulisan ini, Teringat dari sebuah tulisan Penyair Arab, Al Mutanabbi “ Kalau Bukan karena Kesulitan, Maka semua orang akan menjadi Pahlawan”.
Ketika Para aktivis Dakwah  diajukan Pertanyaan saat bertemu atau sedang mengadakan Rapat, siapa yang ingin Lembaga Dakwah Kampus Ini Maju ?, Hampir Semua Pengurus dan Kader menjawab (yang Normal tentu) sangat mengingkannya. Tiada satupun manusia di Muka Bumi ini terlebih lagi kaum Muslimin khususnya aktivis Dakwah yang ingin Dakwah ini Mundur.
Kalau kita para Aktrivis Dakwah berharap Lembaga Dakwah Kampus kita maju, lantas apa yang menjadi penyebab sebagian diantara kita masih merasa gagal dalam berdakwah dikampusnya. Paling tidak ada beberapa kemungkinan. Pertama, Para Aktivis Dakwah Kampus tidak tahu  cara meraih Dakwah yang maksimal di Kampus mereka berada. Kedua, Mereka para Aktivis Dakwah Kampus itu sudah tahu bagaimana cara Penerapannya, hanya saja ia tidak sabar dan Istiqomah menjalani semua proses yang seharusnya diselesaikannnya sebelum ia benar – benar berhak untuk meraih Keberhasilan berdakwah di Kampus Mereka.
Penyebab kedua inilah yang sering kali menjadi penyebab klasik dalam Lembaga Dakwah Kampus Mengapa banyak Aktivis Dakwah Kampus dan Kader yang punya Harapan dan impian tinggi untuk Lembaga Kampusnya namun gagal meraihnya. Di Contohkan, Hampir Semua mahasiswa/i Tahu kalau ingin mendapatkan Nilai IPK tinggi adalah dengan Belajar. Namun masih banyak Mahasiswa/I yang Tidak Istiqomah untuk menjalani dan menyelesaikan “syarat-syarat” yang ingin dicapainya itu dengan berbagai alasan. Malas, Jenuh, Bosan, Bnayak godaan teman, tuntutan lingkungan, banyaknya Pekerjaan, bahakan tidak ada waktu sedikitpun untuk belajar. Berbagai alasan bermunculan dalam benaknya karena tingkat Istiqomahnya dan Kesabarannya dalam diri Mereka sangat rendah. Akibatnya Semangat untuk meraih Nilai IPK yang tinggi justru pudar oleh hal – hal yang sebenarnya sangat remeh.
Berbagai Program – Program Dakwah kampus yang ditawarkan namun karena tiadanya ke istiqomahan dalam menikmati Proses akhirnya Program – program yang dinilai luar bisa gagal begitu saja. Pada hal jika kita berpikir “Stop Dreaming, Start Action!!! Pasti Program- program dakwah di kampus kita pasti akan tercapai.
Coba deh kita ingat- ingat, sahabat, bagaimana sih awalnya kita bisa mulai berjalan ? kita berulang kali jatuh bukan ?. tapi kita terus mencoba untuk tetap berdiri dan mencoba lagi untuk terus berjalan. Begitu juga ketika kita belajar naik sepeda. Kita mencoba menaikinya meskipun resiko untuk jatuh sangat besar. Sekarang Kita sudah menikmati hasilnya. Hasil mencoba dimasa kecil itu kini Kita bisa membuat diri Kita Berjalan Tegap. Bahkan Kita sekarang sudah bisa mengendarai Sepeda motor. Ya, Aktivis Dakwah Kampus, harus BERANI MENCOBA (hal Positif) baik dalam berinovasi untuk kebaikan dakwah dikampusnya sesuai dengan syariat islam. Jika masih menemukan kegagalan dalam Mengemban amanah Dakwah di Kampus kita, Hadapilah, Hayatilah dan Nikmatilah prose situ. Bukankah Nakohda yang tangguh tidak dilahirkan dilaut yang tenang, tapi dilaut yang berombak. Sama halnya kita berdakwah di Kampus dan dimanapun kita berada. Sekali lagi Hadapi, Hayati dan Nikmati.
Waktu, Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”  (QS. Al-`Ashr: 1-2 ), Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang benderang” ( QS. Al-Lail : 1-2 ),  Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi (gelap)”  (QS. Adh-Dhuha : 1-2).
Sahabat aktivis Dakwah WAKTU adalah karunia berharga yang diberikan kepada manusia. Hidup kita tak lain adalah waktu kita sendiri. Terkadang yang menjadi permasalahan klasik Aktivis Dakwah terhambat dengan waktu. Kerja, Kuliah, Tugas, dan Keperluan lainnya. Padahal Semua dimulai dengan niat dan visi untuk memanfaatkan waktunya. Ketika kita tidak mengisi waktu kita dengan kebaikan, itu artinya kita tidak mengisi hidup kita dengan kebaikan.
Sahabat bukankah Rasulullah Saw, sejak lama memberikan pengingat kepada kita. Manfaatkan WAKTU luang sebelum waktu sempit, kaya sebelum miskin, muda sebelum Tua, sehat sebelum sakit, serta hidup sebelum mati. Kita bahkan hafal pesan Rasul itu sejak kecil bahkan sering kita sampaikan kepada kerabat di mentoring kita, tapi kenapa kita masih mengabaikannnya. Kita habiskan detik demi detik usia kita dengan aktivitas yang tidak membaikkan hidup kita. Efisienkan waktu kita untuk mengerjakan aktivitas produktif yang membawa perbaikan bagi hidup kita ke depan dan dimulai dari DISIPLIN dari setiap tindakan kita.
Menyerah, patah semangat, letih itu lah yang kita rasakan dalam perjuangan Dakwah. Banyak sekali cara untuk untuk mengobati kesedihan dan keletihan itu. Terkadang dengan hal – hal yang sederhana bisa kembali menyemangati kita untuk bangkit kembali dan berbuat terbaik untuk dakwah ini. Yang Saya pahami, Sulit menikmati perjuangan dakwh ini diantaranya kita bergantung pada Makhluk, teman di Lembaga kita, Benda, Uang, atau Materi lainnya. Semakin banyak bergantung dengan pada sesuatu, semakin banyak pula kita dikecewakan. Tunggu banyak anggota datang untuk rapat baru kita memulai untuk rapat. Tunggu banyak teman – teman yang bersih mushala baru kita mau bersih – bersih mushala. Tunggu ada uang baru kita mau membantu orang lain. Padahal satu – satunya kebergantungan yang baik adalah bergantung kepada Allah Swt. Karena Allah tak punya keterbatasan apapun. Dia Maha Mampu mengabulkan segala kebutuhan kita. Alihkan dari bergantung kepada makhluk, menjadi hanya bergantung kepada Zat yang Maha Mampu, Serba Tahu, Maha Kuasa. Sahabat Aktivis itulah Letak KEBAHAGIAN kita dalam Berjuang saat ini dan nanti.
Orang – orang yang sudah hidupnya sudah tercerahkan, bisa dengan mudah meyadari tentang hakikat dunia sebagai tempat beramal. Dikampus merupakan Lahan kita untuk menebarkan kebaikan, mengajak dalam kebaikan, toh semuanya akan kembali kepada diri kita bukan ?. dan kita akan menerima hasilnya di dunia dan di akhirat. Sahabat akhiratlah tempat singgah yang sengaja diabadikan oleh Allah sebagai balasan atas segala tindak – tanduk manusia selama hidup didunia ini.
Terhambat untuk hadir dimentoring dan ikut serta dalam berdakwah dikampus karena terkadang kita menghadapi masalah besar dan kita berusaha menyelesaikannya sendiri menjadi suatu problematika kita dan merasakan masalah kita sangat besar. Sahabat, kita akan tahu bahwa masalah kita itu remeh, ketika kita sadar bahwa di tempat lain, ada begitu banyak manusia yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk menuntaskan masalah yang jauh berkali lipat lebih besar ketimbang masalah kita. Aktivis dakwah pantasnya memiliki jiwa PANTANG MENGELUH dalam setiap permasalahan dalam hidupnya. Karena kita tidak bisa lari dari masalah dan tegaskan kita PANTANG MENYERAH.
Sahabat, Bergeraklah, jika dirimu menemukan masalah ? bahagialah!!. Dalam sebuah tulisan dari Sayyid Qutb menyebutkan “ Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, Orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”. Dan berdoalah kepada Allah SWT yang memiliki diri kita dan alam semesta beserta isinya. Karena berdoa menjadi tumpuhan ketika perjuanganmu menempuh hambatan. Sahabat, Tetaplah ISTIQOMAH, karena ISTIQOMAH Mu membawa perubahan.


Tulis ini ana sampaikan kepada sahabat AKTIVIS DAKWAH KAMPUS UNRIKA BATAM, semoga kita tetap istiqomah dalam jalan ini dan tetap bersama dan berharap mengumpulkan kita  Jannahnya Kelak. Aminn.

Ketua LDK UNRIKA
Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Kalam

Kalam
Edisi 28 April 2016

join us

join us
klik

FSLDK INDONESIA

FSLDK INDONESIA
Klik gambar