Terbaru

Home » , , , , » Kami (preman) juga ingin masuk surga

Kami (preman) juga ingin masuk surga

Written By Unknown on Selasa, 02 Juni 2015 | 16.50

Hidup adalah sebuah pilahan yang kita harus selesaikan, setiap pilihan selalu memiliki konsekuensi yang harus diterima dengan kesungguh-sungguhan. Mejadi seorang yang taat terhadap agama atau menjadi orang yang menentang agama juga menjadi pilihan, Termasuk sukses atau gagal juga pilihan.

Jika kamu termasuk orang yang jauh dari masjid dan agama apakah kamu tidak berhak untuk masuk surga?. Ataukah yang masuk surga hanya anak-anak masjid dan beragama namun kadang melupakan sosial di sekelilingnya.

Ini ada ilustrasi yang sederhana: ada dua orang yang berteman baik, yang satu kita panggil shalekun, dan satunya lagi shalehan, shalehan adalah anak yang baik, anak masjid yang shaleh dan shalekun adalah anak yang pasar yang bebas dengan ketidak tahuannya.

Suatu hari shalekun ini karena kehidupnnya yang keras dan lingkugan yang begitu tidak mendukungnya namun sebenar nya jauh didalam hati shalekun ingin sekali tau tentang agama namun karena lingkungan yang tidak mendukungnya sehingga dia selalu terjebak didalam kelaliannya.

Sedangkan shalihan temannya yang shaleh dan paham agama tidak pernah mengajaknya untuk belajar agama, dan shalehan juga juga tidak pernah mencoba menangajak atau hanya basa-basi menawarkan untuk ikut belajar agama bersama teman-temannya yang lain.

Sampai pada akhir hayat kedua orang ini keduanya tetap dalam kondisi yang sama seperti semula, lalu pertanyaanya “siapa yang berhak masuk surga diantara keduanya?”.

Ada sebuah kisah lagi “ada sekelompok orang yang selalu melakukan kebaikan, saling ingat mengingatkan ketika waktu shalat datang, saling mengingatkan sudah tilawah belum hari ini, sudah shalat dhuha, sudah sedekah belum hari ini dan seterusnya.

Suatu ketika ada salah seorang di antara mereka ketika sudah masuk surga tidak menemukan saudarannya yang ketika didunia sering mengingatkannya ketika shalat, tilawah dan seterusnya itu di masyarakat syurga,

Lalu sahabatnya ini bertanya ‘ya robb, mana sahabat ku yang ketika di dunia selalu bersama-sama dengan ku, yang selalu mangingatkan ku ketika waktu-waktu ibadah telah tiba dan selalu menyemangatiku ketika semangatku menurun mengapa aku tidak melihatnya berada di penduduk surga ini’

Lalu robbnya menjawab ‘lihat lah dia berada dineraka’. Kemudian sahabat nya yang disurga tadi memohon kepada robbnya, ya robb izinkanlah saudaraku yang ketika didunia selalu mengingatkan dan mengajak ku kedalam kebaikan ini bersama-sama kami di surga”

Dari dua kisa ini saya ingin mengakatakan semua orang berhak untuk masuk surga, terlepas dari segala prilakuknya didunia. Karena bisa jadi yang didunia dinilai baik didunia tapi tempat kembalinya dineraka dan ada juga yang didunia dia dinilai buruk tapi tempat kembalinya surga.

Kemudian saya mau mengatakan ‘ketika kita sudah mendapatkan nikmat kebaikan ketika didunia maka segera tularkan kebaikan-kebaikan itu kepada orang-orang disekitar kita karena bisa jadi merekalah yang menjadi sebab kita berhak beradah di surga nya kelak’.

Dan yang terakhir saya ingin mengatakan bahwa mereka yang belum tersentuh kebaikan (islam) bukan karena mereka tidak mau berislam mungkin kita yang belum memberi tau islam itu sendiri, sehingga mereka tidak mau berislam. Dan ini menjadi tanggung jawab bagi setiap individu dari diri kita.

Surga milik semua orang dan semua berhak mendapat kan surga ketika mereka mau masukinya dengan ketaatan kepada robbnya.

#semangat mangaja kebaikan


Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Kalam

Kalam
Edisi 28 April 2016

join us

join us
klik

FSLDK INDONESIA

FSLDK INDONESIA
Klik gambar